MEMPERINGATI HARI TIROID DUNIA

 

Ayo kenali tanda dan gejala HIPERTIROID pada Anak. Konsultasikan dengan dokter endokrin anak untuk penanganan lebih lanjut.

AP & AP Pediatric, Growth, and Diabetes Center

Telepon: 021 – 220 570 20/22
Website: www.klinikanakapap.com
Instagram: apap_pediatric
WA: 0857 1566 3038

Jam Operasional Klinik:
Senin – Jumat: 09.30-15.00 WIB
Sabtu: 09.00 – 13.00 WIB



MEMPERINGATI HARI TIROID DUNIA


 

 

Ayo kenali tanda dan gejala HIPOTIROID pada Anak. Konsultasikan dengan dokter endokrin anak untuk penanganan lebih lanjut.

AP & AP Pediatric, Growth, and Diabetes Center

Telepon: 021 – 220 570 20/22
Website: www.klinikanakapap.com
Instagram: apap_pediatric
WA: 0857 1566 3038

Jam Operasional Klinik:
Senin – Jumat: 09.30-15.00 WIB
Sabtu: 09.00 – 13.00 WIB



Mikropenis adalah penis dengan bentuk normal tetapi berukuran kecil tanpa disertai kelainan lainnya.

 

Penis anak laki-laki saat lahir berukuran panjang minimal 2,5 cm. Saat berumur 6 bulan, panjangnya minimal 3cm, dan akan terus bertambah sesuai umur.

Pada anak gemuk, penis berukuran normal akan tampak kecil karena terbenam di dalam lipatan lemak. Semakin gemuk anak, semakin tebal lipatan lemak tersebut sehingga penis akan tampak semakin kecil.

Beberapa penyebab mikropenis diantaranya adalah kelainan susunan saraf pusat (hypogonadotropic hypogonadism), kelainan hormon, insentivitas androgen, kekurangan enzim 5 reduktase, kelainan kromosom sindrom-sindrom tertentu yang berkaitan dengan kelainan bawaan, atau penyebab yang tidak diketahui (idiopatik).

DIAGNOSIS

Pada beberapa kondisi seperti Disorder of Sexual Development (DSD) atau mikropenis dengan komplikasi (misalnya tidak ada testis, hipospadia atau ukuran penis sangat kecil), kemungkinan perlu dilakukan analisis kromosom, pemeriksaan MRI, laparoskopi, USG, dan genitogram.

KOMPLIKASI

Anak dengan mikropenis tidak saja mengalami komplikasi medis tetapi juga komplikasi psikologis. Komplikasi medis bisa berupa masalah hormon, atau efek dari pengobatan hormon yang berlebihan (apabila diobati oleh yang tidak kompeten). Sedangkan komplikasi psikologis bervariasi, dari yang paling ringan, yaitu gangguan male sexual role, sampai berlanjut ke masa dewasa seperti penolakan untuk hubungan sexual.

 

APA YANG PERLU ORANG TUA LAKUKAN?

Walaupun mikropenis merupakan masalah yang sering dijumpai pada anak, namun penting agar terdiagnosis sedini mungkin, karena pengobatan akan efektif bila diberikan sebelum masa pubertas berakhir (biasanya dilihat dari umur tulang atau ukuran testisnya). Lebih baik lagi jika pengobatan diberikan ketika usia anak kurang dari 6 bulan.

Jika tidak disertai kelainan bawaan lain, terapinya sangat sederhana, yaitu dengan penyuntikan hormon testosteron setiap 3-4 minggu sebanyak empat kali. Dengan dosis yang tepat, penis akan bertambah ukurannya. Jika pengobatan tidak berhasil, perlu dicari apa penyebabnya.

Ada satu jenis mikropenis yang disertai kelainan bentuk yaitu hipospadia, disebabkan anak kekurangan enzim reduktase. Setelah melalui pembuktian uji hormonal yang lengkap dan spesifik, kondisi ini dapat diobati dengan salep dehidrotestosteron.

Orang tua biasanya hanya mengeluhkan ukuran panjang penis, padahal yang juga penting diperhatikan adalah diameter serta bentuk penis normal atau tidak.

Terapi mikropenis harus dilakukan oleh dokter spesialis anak konsultan endokrinologi. Terapinya pun relatif mudah dan tidak mahal.



 

Betulkah demikian??

Di saat anak pilek, mandi air hangat mungkin dapat memberikan rasa nyaman, lebih-lebih jika hidung sedang tersumbat, karena uap air hangat membantu mencairkan lendir di hidung sehingga lebih mudah dikeluarkan. Tetapi hal tersebut tidak menyembuhkan pileknya.

Mandi air hangat juga dapat menurunkan tekanan darah, maka setelah mandi jangan langsung masuk ke ruangan dingin, karena tekanan darah akan semakin turun dan dapat menyebabkan pusing.

Jika pilek disebabkan oleh virus, maka dalam beberapa hari pilek dapat sembuh sendiri. Jika pilek disebabkan oleh bakteri, maka harus diberi obat yang tepat.



 

Jika kita sedang pilek, lalu membersihkan hidung dan menyentuh benda-benda lain misalnya gagang pintu, trolley supermarket, atau apapun juga, maka benda-benda yang kita pegang dapat terkontaminasi oleh virus atau bakteri dari kita. Penularan juga dapat terjadi melalui udara lewat percikan di saat kita bersin atau bicara. Orang sekitar kita yang sedang memiliki daya tahan tubuh rendah dapat tertular oleh virus atau bakteri dari kita.

Nah, jadi konsumsi es krim dan minuman dingin bukan penyebab pilek.
Oleh karenanya, yuk kita jaga kebersihan diri, terutama kebersihan tangan kita.



Anak dengan perawakan pendek tidak hanya beresiko menjadi seorang dewasa yang bertubuh pendek, namun perlu diwaspadai kemungkinan adanya gangguan pada perkembangan otak, kemampuan kognitif (kecerdasan), serta adanya gangguan metabolisme tubuh lain yang menyertai.

Pertumbuhan tinggi dan berat badan merupakan indikator untuk menilai kesehatan, status nutrisi, dan latar belakang genetik seorang anak. Penyimpangan dari pertumbuhan dapat menunjukkan adanya masalah kesehatan pada anak. Untuk memantau pertumbuhan anak kita dapat menggunakan kurva pertumbuhan yang telah disesuaikan menurut kelompok usia dan jenis kelamin anak.

Perawakan Pendek Merupakan suatu keadaan dimana tinggi badan seseorang dibawah ukuran normal sesuai umur dan jenis kelamin. Seseorang dikatakan berperawakan pendek bila tinggi badan dibawah 2 standard deviasi (SD) dari rata-rata populasi atau dibawah persentil 3 kurva pertumbuhan.

Dalam menangani kasus anak berperawakan pendek, kita harus berhati-hati dan menilai kasus secara individual. Hal ini disebabkan perawakan tinggi badan anak dapat dipengaruhi banyak faktor. 

Secara umum, kelompok anak berperawakan pendek dibedakan menjadi :

  1. Variasi Normal : Terjadi karena faktor keturunan, constitutional delay of growth and puberty, atau idiopatik (tidak diketahui penyebabnya).
  2. Gangguan Pertumbuhan Primer : Adanya riwayat pertumbuhan janin terhambat, kelainan pertumbuhan tulang atau kelainan kromosom.
  3. Gangguan Pertumbuhan Sekunder : Akibat malnutrisi atau penyakit kronis.
  4. Kelainan Hormonal : Dapat terjadi akibat kekurangan hormon pertumbuhan, kekurangan hormon tiroid, diabetes melitus atau kelebihan hormon kortikosteroid.

Deteksi dini pada kelainan pertumbuhan anak membutuhkan peran aktif dari orangtua. Kriteria awal untuk memeriksakan anak pendek,jika :

  1. Jika tinggi badan dibawah persentil 3 atau dibawah tinggi rata-rata populasi.
  2. Kecepatan tumbuh kurang dari 4 cm/tahun untuk anak usia 4-10 tahun.
  3. Perkiraan tinggi dewasa dibawah potensi tinggi genetik
  4. Kecepatan tumbuh melambat setelah umur 3 tahun menyilang garis persentil pada kurva tinggi badan.


dr. Wiranty Ramadhani
Konselor Laktasi

 

Dear Bunda,

Para ibu dan pemerhati ASI (Air Susu Ibu) di seluruh belahan dunia baru saja memperingati Pekan ASI Sedunia yang jatuh pada 1-7 Agustus 2019. Momen ini menjadi kesempatan bagi kita untuk meningkatkan kesadaran mengenai pentingnya ASI bagi bayi. Sebagaimana yang telah diketahui secara luas, ASI merupakan makanan terbaik bagi bayi, dari zaman dahulu hingga sekarang. WHO merekomendasikan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan, dan dilanjutkan pemberiannya hingga anak berusia 2 tahun.

Bagi para ibu bekerja yang tetap ingin memberikan ASI, tidak usah khawatir atau berkecil hati. Pemerintah telah mengeluarkan peraturan untuk mendukung pemberian ASI pada ibu bekerja, seperti UU Kesehatan No.39/2009 pasal 128, UU Ketenagakerjaan No. 13/2009 pasal 83, Peraturan Pemerintah No 33/2012 tentang pemberian ASI Eksklusif dan Peraturan Menteri Kesehatan No. 15 Tahun 2013 tentang Tata Cara Penyediaan Fasilitas Khusus Menyusui dan/atau Memerah Air Susu Ibu.

Ibu bekerja dapat memerah ASI selama bekerja untuk dapat diberikan kepada bayi melalui media cangkir atau cupfeeder. Sepulang dari bekerja ibu dapat melanjutkan dengan menyusui bayi secara langsung pada payudara (direct breastfeeding).

Berikut ini merupakan rekomendasi peyimpanan ASI perah (ASIP) secara optimal:

Suhu ( °Celcius)

Lama Waktu

Keterangan

25-37 4 jam Suhu kamar (seperti Jakarta)
15-25 8 jam Suhu kamar (daerah sejuk)
< 15 24 jam Cooler box / Cooler bag dengan es
2-4 3-8 hari Kulkas (ideal dalam 72 jam)
Freezer 2 minggu ASI beku, pada kulkas 1 pintu
Freezer -4 3 bulan ASI beku, pada kulkas 2 pintu
Deep Freezer (-18) 6-12 bulan ASI beku, pada kulkas tipe khusus freezer (ideal dalam 6 bulan)

 

 

 

Tips Penyimpanan ASIP:

  • Gunakan botol kaca atau wadah berbahan plastik dengan kategori food grade dan BPA-free. Beri label yang berisi keterangan kapan ASI diperah.
  • Jangan isi wadah terlalu penuh karena ASIP beku dapat memuai sehingga tutup botol dapat terbuka atau kantong akan rusak/robek.
  • Simpan ASIP pada bagian dalam kulkas, hindari meletakkan pada pintu kulkas karena suhu cenderung tidak stabil (terutama bila sering dibuka-tutup).
  • Simpanlah ASIP pada jumlah sedikit-sedikit atau sesuai dengan jumlah yang biasanya dihabiskan bayi per-kali minum untuk menghindari sisa.

 

Tips Pemberian ASIP:

  • ASIP dapat diberikan pada bayi dalam kondisi dingin ataupun hangat
  • Cara menghangatkan ASIP dapat dengan merendam wadah ASIP pada mangkuk berisi air hangat selama beberapa menit atau mengalirkan air hangat pada wadah ASIP selama beberapa menit. Pastikan wadah ASIP berada dalam kondisi tertutup.
  • Cek suhu ASIP dengan diteteskan pada sisi dalam pergelangan tangan ibu sebelum diberikan pada bayi.
  • ASIP beku yang telah dicairkan dapat disimpan pada kulkas (suhu ± 4°C) selama 24 jam. ASIP yang telah sepenuhnya cair tidak boleh dibekukan kembali.
  • ASIP yang masih tersisa pada saat bayi minum harus dihabiskan dalam waktu 2 jam.

 

 

Sumber:

WHO. Update 40 hours Breastfeeding Counceling Course. 2011

CDC. https://www.cdc.gov/breastfeeding/recommendations/handling_breastmilk.htm


01.03.18-1200x608.jpg

Ada banyak infeksi ditandai dengan gejala demam dan bercak kemerahan pada tubuh. Diantaranya campak (measles), rubela (campak Jerman), eksantema subitum (roseola infantum), eritema infeksiosa, dan cacar air. Meskipun memiliki kesamaan gejala demam dan adanya ruam, tapi masing-masing memiliki karakteristik berbeda-beda.

Pada penyakit campak, selain demam, biasanya diawali gejala mata berair, batuk, dan muncul bercak putih di sisi dalam pipi (bercak Koplik). Meski demikian bercak Koplik sulit ditemukan karena hanya timbul sebentar. Setelah 3-4 hari mengalami gejala demam, mata berair dan kemerahan, akan muncul ruam kemerahan di daerah kepala (di bawah garis rambut). Ruam akan menyebar semakin luas, ke seluruh tubuh dalam 24 jam. Selama penyebaran ruam, demam tetap berlangsung. Setelah demam reda, lesi kulit akan tampak menghitam dan kering seperti bersisik baru setelahnya akan kembali ke kulit normal. Nah, kalau gejala-gejalanya tidak seperti di atas, kemungkinan besar bukanlah campak. Yang cukup sering dikira campak adalah rubela.

Kalau memang dipastikan anak sudah terkena campak, ia tidak perlu imunisasi campak. “Seringkali terjadi, sakit yang diduga “campak” ternyata bukan campak, melainkan penyakit lain (misal campak Jerman). Untuk itulah dianjurkan imunisasi tetap diberikan,” ujar dr. Marissa T.S. Pudjiadi, Sp. A yang juga berpraktek di Klinik AP&AP Pediatric, Growth, and Diabetes Center.

Sering ditemukan kejadian anak dianggap sudah terkena campak (berdasarkan cerita orangtuanya), namun setelah ditelusuri ulang gejala yang pernah dialami ternyata bukan campak yang sesungguhnya. Di sisi lain, bila anak memang benar sudah terkena campak, lalu diberikan imunisasi campak lagi, sebenarnya tidak menjadi masalah. Menurut dr. Marissa, “Imunisasi campak idealnya diberikan saat anak berumur 9 bulan. Namun bila jadwal itu terlewat (misal anak sudah berusia 12-14 bulan), si kecil dapat diberikan imunisasi MMR (mumps-measles-rubela), yaitu imunisasi campak-campak Jerman-dan gondongan.”

Perlu diingat, tidak ada imunisasi yang bisa menjamin 100% anak tidak akan terkena penyakitnya. Prinsip imunisasi adalah membangkitkan sistem kekebalan tubuh terhadap suatu jenis infeksi tertentu sebelum ia terkena infeksi yang sesungguhnya. Dengan pemberian imunisasi tubuh akan memiliki antibodi khusus terhadap penyakit tersebut, sehingga bila anak terkena infeksi yang sesungguhnya, tubuhnya sudah siap melawan.

Pada sebagian besar pasien, imunisasi memang dapat mencegah munculnya penyakit. Namun pada sebagian pasien lain, penyakit tetap terjadi namun dalam derajat keparahan yang jauh lebih rendah. Contoh, pada anak yang tidak mendapat imunisasi campak, saat terkena virus campak akan terjadi infeksi yang berat, misal, sampai terjadi radang paru (pneumonia) atau radang otak (ensefalitis) yang dapat menyebabkan kecacatan berat, bahkan mengancam jiwa. Sedangkan anak yang sudah terimunisasi campak, ketika terkena campak, ia hanya mengalami ruam-ruam yang relatif ringan serta cepat hilang dan tidak terjadi komplikasi berat.

 

Sumber : dr. Marissa T.S. Pudjiadi, Sp.A


Klinik Anak AP&AP Jakarta © 2021.