Diabetes Melitus pada Anak (Bagian Pertama)

March 2, 2017
02.03.17.jpg

Diabetes Melitus pada Anak (Bagian Pertama)

 Pada tahun 2003, secara global diperkirakan terdapat 65.000 kasus baru DM pada anak setiap tahunnya. Masalah utama yang terjadi adalah kurangnya kesadaran masyarakat dan pengetahuan tentang adanya penyakit DM yang dapat menyerang anak-anak.

Kesempatan anak dengan DM tipe-1 untuk tumbuh dan berkembang akan sama dengan anak-anak normal bila anak tersebut berada dalam kontrol metabolik yang baik sehingga terhindar dari komplikasi jangka pendek dan jangka panjang.

Diabetes Melitus (DM) tipe-1 merupakan salah satu penyakit kronis yang sampai saat ini belum dapat disembuhkan, tetapi kualitas hidupnya dapat sama dengan anak normal dengan kontrol yang baik.

 

Definisi

DM tipe-1 adalah kelainan tubuh akibat terjadinya gangguan metabolisme glukosa yang ditandai oleh kadar gula darah yang tinggi (hiperglikemia) secara kronik. Keadaan ini diakibatkan oleh kerusakan sel-β pankreas baik oleh proses autoimun maupun tidak diketahui penyebabnya  sehingga produksi insulin berkurang bahkan terhenti.

 

Kriteria diagnosis

Diagnosis DM dapat ditegakkan apabila memenuhi salah satu kriteria sebagai berikut:

  1. Ditemukannya gejala klinis:
  • Banyak/sering kencing (poliuria)
  • Banyak minum/haus selalu (polidipsi)
  • Banyak makan/kebiasaan makan melebihi orang normal (polifagi), tetapi berat badan yang menurun
  • Kadar glukosa darah sewaktu >200 mg/dL (11.1 mmol/L).
  1. Tanpa gejala klinis ditemukan:
  • Kadar glukosa darah sewaktu >200mg/dL atau kadar glukosa darah puasa ≥140 mg/dL (7,8 mmol/L) atau Kadar glukosa darah pada jam ke 2 setelah makan ≥200 mg/dL (11,1 mmol/L)

 

Anak dikatakan normal apabila :

  • Kadar glukosa darah puasa (plasma) <110 mg/dL (6,7 mmol/L)

DAN

  • Kadar glukosa darah pada jam ke 2: <140 mg/dL (7,8-11 mmol/L)

 

Gambaran klinis

Biasanya gejala-gejala poliuria, polidipsia, polifagia dan berat badan yang cepat menurun terjadi antara 1 sampai 2 minggu sebelum diagnosis ditegakkan. Apabila gejala-gejala klinis ini disertai dengan hiperglikemia maka diagnosis DM tidak diragukan lagi.

Kata kunci untuk mengurangi keterlambatan diagnosis adalah kewaspadaan terhadap DM tipe-1. Perjalanan penyakit selanjutnya sangat tergantung dari kualitas pengelolaan sehari-hari.

(Lanjutan artikel di bagian kedua)

Penulis : dr. Meida Tanukusumah, Sp.A

Comments

comments

Klinik Anak AP&AP Jakarta © 2021.