“VAKSIN TANPA DEMAM”, apakah benar?

January 4, 2018
04012018.jpg

Istilah “vaksin tanpa demam”, apakah benar ?

Beberapa vaksin yang dikatakan tidak demam, memiliki arti sebenarnya adalah vaksin tersebut menimbulkan kejadian demam (suhu tubuh >38⁰C) yang lebih rendah atau lebih jarang. Salah satu contoh yang paling banyak digunakan adalah kombinasi vaksin DPT. Vaksin kombinasi yang tersedia di pasaran cukup beragam. Orangtua sebaiknya mengetahui jenis vaksin yang akan diberikan kepada anak. Saat ini vaksin kombinasi yang paling banyak tersedia berupa kombinasi dari vaksin DTaP (difteri-tetanus-pertusis) + Hib + IPV (polio). Vaksin jenis seperti ini memiliki beberapa merek dagang. Terdapat pula vaksin buatan dalam negeri dengan kombinasi pentavalen, terdiri dari DTwP + Hib + HepB (hepatitis B). Vaksin yang akan digunakan disesuaikan dengan keperluan klinis anak, jadwal imunisasi, dan ketersediaan produk vaksin.

Apakah perbedaan vaksin DTaP dan DTwP? Vaksin DTaP memberikan kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) baik lokal maupun sistemik lebih rendah daripada DTwP. Yang paling mudah dimengerti adalah sebagai berikut: salah satu KIPI adalah demam >38⁰C. Pada vaksin DTaP terdapat kejadian demam 72 dari 1000 anak, lebih sedikit dibanding DTwP sebesar 406 dari 1000 anak dan biasanya akan terjadi pada satu hingga tiga hari setelah pemberian vaksin. Akan tetapi jika demam belum reda setelah lewat dari tiga hari atau jika anak menunjukkan gejala – gejala yang mengkhawatirkan setelah pemberian vaksin segera konsultasikan ke dokter atau bawa ke klinik atau rumah sakit terdekat.

Klinik AP & AP menyediakan produk vaksin DTaP (difteri-tetanus-pertusis) + Hib + IPV (polio), vaksin yang menimbulkan kejadian demam yang lebih rendah.

Comments

comments

Klinik Anak AP&AP Jakarta © 2021.