Osteoporosis pada Anak

November 27, 2014
osteoporosis.jpg

Apa yang dimaksud dengan osteoporosis?

Osteoporosis berasal dari bahasa Yunani yang berarti tulang yang berongga. Berdasarkan World Health Organization (WHO), osteoporosis adalah suatu keadaan di mana massa tulang berada 2.5 dibawah standar deviasi rata-rata puncak masa tulang yang dapat dicapai pada saat seseorang berusia 18-30 tahun. Namun, definisi berdasarkan WHO tidak dapat diterapkan pada anak karena anak-anak belum mencapai puncak masa tulang. Berdasarkan National Institutes of Health (NIH), osteoporosis adalah suatu kelainan tulang yang ditandai dengan kekuatan tulang yang berkurang sehingga pada akhirnya menyebabkan peningkatan risiko fraktur/patah tulang.

Osteoporosis dapat terjadi ketika tulang kehilangan mineral seperti kalsium lebih cepat sebelum tubuh dapat menggantikannya. Hal tersebut mengakibatkan tulang lebih rapuh dan lebih mudah patah. Osteoporosis lebih sering terjadi pada orang dewasa terutama pada perempuan yang sudah mencapai usia menopause tetapi osteoporosis mungkin terjadi pada setiap usia.

Osteoporosis pada anak dan remaja jarang terjadi. Apabila keadaan tersebut terjadi, biasanya disebabkan oleh penyakit lainnya atau penggunaan obat tertentu. Keadaan ini disebut sebagai osteoporosis sekunder. Namun terdapat keadaan osteoporosis primer yang disebabkan oleh penyakit osteogenesis imperfekta. Pada anak terkadang tidak diketahui penyebab dari osteoporosis sehingga dinamakan osteoporosis idiopatik juvenile. Osteoporosis pada anak dapat menjadi satu masalah yang signifikan karena seharusnya pada usia tersebut merupakan waktu utama pembentukkan tulang. Massa tulang mencapai puncaknya hingga usia 30 tahun. Semakin tinggi massa tulang puncak, semakin rendah kemungkinan akan terjadinya osteoporosis di kemudian hari. Pembentukkan massa tulang dipegaruhi oleh keturunan dan gaya hidup, terutama jumlah asupan kalsium serta tingkat aktifitas fisik.

Apa saja gejala osteoporosis pada anak?

Osteoporosis pada anak tidak selalu menunjukkan gejala yang jelas. Namun gejala yang mungkin timbul adalah nyeri pada punggung bawah, pinggang, lutut, pergelangan kaki, dan telapak kaki; kesulitan berjalan; bentuk tulang belakang yang abnormal seperti terlalu membungkuk; fraktur/patah tulang.

Apa yang dimaksud dengan osteoporosis primer?

Osteoporosis primer didefinisikan sebagai hilangnya massa tulang dengan adanya patah tulang. Keadaan ini disebabkan oleh penyakit osteogenesis imperfekta (OI). Penyakit OI disebabkan oleh adanya kelainan pada pembentukkan atau struktur kolagen tipe 1. Seseorang dengan OI mungkin mengalami patah tulang hingga puluhan kali. Gejala OI berbeda antar masing-masing individu. Gejala yang paling sering adalah tulan yang mudah patah, sendi yang terlalu lentur, otot yang lemah, riwayat OI pada keluarga, perawakan pendek, sklera (bagian putih pada mata) berwarna sedikit kebiruan dan abu-abu, gangguan pendengaran, dan gigi yang rapuh.

Apa yang dimaksud dengan osteoporosis sekunder?

Osteoporosis sekunder merupakan keadaan osteoporosis yang disebabkan oleh penyakit yang mendasar serta akibat pengunaan obat tertentu. Penyakit yang dapat menyebabkan osteoporosis di antaranya adalah juvenile rheumatoid arthritis, diabetes, osteogenesis imperfekta, hipertiroid, hiperparatiroid, dan penyakit ginjal.  Obat-obat yang dapat menyebabkan osteoporosis sekunder adalah obat antikejang, kortikosteroid (obat yang digunakan pada penderita asma dan rheumatoid arthritis) serta obat-obat kemoterapi pada penderita kanker. Kurangnya aktivitas fisik, asupan kalsium dan vitamin d, merokok, serta konsumsi alkohol secara berlebih juga dapat menyebabkan osteoporosis.

Apa yang dimaksud dengan osteoporosis idiopatik juvenile?

Terkadang, tidak ditemukan penyebab lainnya pada penderita osteoporosis. Keadaan ini disebut osteoporosis idiopatik juvenile. Gejala yang ditemukan biasanya berupa nyeri atau bentuk tulang belakang yang tidak normal. Secara umum, keadaan ini dapat mengalami perbaikan dengan sendirinya. Namun, keadaan ini dapat berlanjut hingga dewasa. Penyebab dari keadaan ini tidak diketahui.

Bagaimana tatalaksana osteoporosis pada anak?

Pada sebagian besar kasus, osteoporosis pada anak dapat ditatalaksana. Terapi meliputi penanganan penyakit yang mendasar serta memberi motivasi kepada anak untuk melakukan aktifitas fisik dengan monitor dari tenaga kesehatan dan fisioterapis untuk meningkatkan kepadatan tulang. Pemantauan dari tenaga kesehatan sangatlah penting untuk memastikan aktivitas tersebut memang membantu pertubuhan tulang, aman, serta tidak berisiko menyebabkan patah tulang. Penanganan lain yang dapat diberikan adalah meningkatkan asupan kalsium pada makanan sehari-hari. Makanan yang tinggi kalsium diantaranya susu, keju, yoghurt, serta sayur-sayuran hijau. Kebutuhan vitamin D juga harus terpenuhi dengan cara memperbanyak paparan terhadap sinar matahari selama enam hingga delapan menit pada pagi hari sebelum pukul 10. Suplemen kalsium dan vitamin D diberikan sesuai dengan instruksi Dokter. Anak juga harus menghindari aktifitas fisik yang berisiko menyebabkan patah tulang serta mengurangi asupan kafein seperti kopi, teh, dan minuman bersoda.

Pengobatan nyeri dan obat lainnya yang bermanfaat untuk penguatan tulang (obat-obatan bisfosfonat) digunakan pada kasus osteoporosis yang berat. Apabila anak anda memiliki keluhan atau gejala seperti yang digambarkan di atas, hendaknya dikonsultasikan lebih lanjut dengan dokter.

Untuk mengetahui informasi lebih lanjut, Anda dapat mengkonsultasikan kesehatan tulang anak anda disini.

Ditulis Oleh: Dr. Aman Bhakti Pulungan Sp.A (K), Dr. Dwi Lestari Pramesti

Comments

comments

Klinik Anak AP&AP Jakarta © 2021.