BAHAYA VIRUS JAPANESE ENCEPHALITIS PADA ANAK
Masa liburan sekolah merupakan masa yang sangat menyenangkan bagi anak-anak. Para orang tua biasanya sudah merencanakan liburan yang mengesankan bagi anak-anak. Namun, tahukah Anda bahwa setiap berkunjung ke suatu tempat yang baru, maka Anda berisiko terkena berbagai penyakit baru? Untuk itu diperlukan persiapan yang matang, terutama bagi Anda yang berniat untuk merencanakan berlibur ke daerah endemis. Salah satu penyakit yang dapat dicegah dengan pemberian vaksinasi adalah Japanese Encephalitis.
Apakah itu Japanese Encephalitis ?
penyakit JE merupakan suatu penyakit akibat infeksi virus Japanese Encephalitis. Virus ini ditularkan melalui gigitan nyamuk. Penyakit ini merupakan penyebab radang otak tersering di sebagian besar Asia dan sebagian Pasifik Barat, termasuk di Indonesia. Penyakit ini pertama kali ditemukan di Jepang pada tahun 1871 dengan sebutan “summer encephalitis”.
Virus ini ditularkan melalui hewan (seperti babi dan burung rawa) ke Manusia melalui perantara nyamuk Culex tritaeniorhynchus yang sudah terinfeksi. Biasanya nyamuk ini lebih aktif pada malam hari. Nyamuk golongan Culex ini banyak terdapat di persawahan dan area irigasi. Angka kejadian penyakit JE pada manusia biasanya meningkat pada musim hujan. Peningkatan penularan penyakit ini disebabkan beberapa faktor risiko, antara lain: 1) Peningkatan populasi nyamuk pada musim hujan; 2) Tidak adanya antibodi spesifik JE baik yang didapat secara alamiah maupun melalui imunisasi; 3) Tinggal di daerah endemik JE; serta 4) Perilaku yang dapat meningkatkan kemungkinan digigit oleh nyamuk misalnya tidur tanpa menggunakan kelambu.
Infeksi virus JE ini dapat menimbulkan gejala ringan, seperti demam, mual, dan sakit kepala, ataupun gejala berat seperti kejang, koma, dan penurunan kesadaran, hingga kematian. Gejala berat ini dikenal sebagai ensefalitis. Sekitar 1 dari 4 penderita ensefalitis JE mengalami kematian, sedangkan setengah penderita yang mampu bertahan mengalami cacat permanen.
Penyakit yang dapat menyebabkan kematian dan kecacatan ini dapat dicegah dengan pemberian vaksin Japanese Encephalitis. Pemberian vaksin ini sudah terbukti sangat efektif dalam mencegah dan menurunkan beban akibat dari penyakit ini. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan pemberian vaksin JE di daerah endemis termasuk di Indonesia. Vaksin yang digunakan merupakan virus hidup yang dilemahkan. Vaksin ini direkomendasikan untuk anak usia >12 bulan. Pada Anak usia 12 bulan hingga 18 tahun diberikan 1 dosis vaksin dan perlu mendapatkan dosis booster pada 1-2 tahun kemudian.