Komplikasi DM tipe-1 dapat digolongkan sebagai komplikasi jangka dekat (akut) dan komplikasi jangka panjang (kronik)

March 31, 2017
30.03.17.jpg

DIABETES MELITUS PADA ANAK

(Bagian 5)

 

KOMPLIKASI

Komplikasi DM tipe-1 dapat digolongkan sebagai komplikasi jangka dekat (akut) dan komplikasi jangka panjang (kronik). Sebagian besar komplikasi akut bersifat dapat dikembalikan ke fungsi normal sedangkan yang kronik bersifat tidak dapat dikembalikan ke fungsi normal tetapi perjalanan penyakitnya dapat diperlambat melalui intervensi. Secara umum, komplikasi kronik disebabkan kelainan pembuluh darah kecil di daerah mata, saraf, dan ginjal serta kelainan pembuluh darah besar. Perbedaan HbA1c sebesar 1% sudah mengurangi risiko komplikasi sebanyak 25-50%.

 

Komplikasi jangka pendek yang sering terjadi adalah hipoglikemia. Gejala klinis hipoglikemia bervariasi dan dibagi menjadi gejala neurogenik dan gejala neuroglikopenia.

Orangtua dan pengasuh biasanya akan melihat gejala-gejala awal hipoglikemia pada anak berupa perubahan tingkah laku seperti iritabilitas (gampang marah/rewel), pucat, dan berkeringat. Umumnya sebelum berlanjut menjadi hipoglikemia berat, tubuh akan memberikan respon yang cepat apabila diberikan minuman atau makanan dekstrosa/gula melalui mulut.

 

Hipoglikemia dapat dicegah dengan keteraturan pengobatan insulin, pengaturan makan/asupan makanan yang disesuaikan dengan aktivitas atau kegiatan yang dilakukan. Untuk itu edukasi orangtua mengenai pengenalan gejala hipoglikemia, pencegahan hipoglikemia serta pengawasan pada anak diabetes merupakan materi edukasi penting.

 

 

EDUKASI

Pendidikan merupakan unsur penting pengelolaan DM tipe-1, yang harus dilakukan secara terus menerus dan bertahap sesuai tingkat pengetahuan penderita/keluarga. Penderita maupun keluarga harus disadarkan bahwa DM tipe-1 merupakan suatu penyakit seumur hidup yang keberhasilan pengelolaannya sangat bergantung pada kemauan penderita dan keluarganya untuk hidup dengan gaya hidup yang sehat.

 

Tujuan pendidikan adalah:

  1. Menimbulkan pengertian dan pemahaman mengenai penyakit dan komplikasinya.
  2. Memotivasi penderita dan keluarganya agar patuh berobat.
  3. Memberikan ketrampilan penanganan DM tipe-1.
  4. Mengembangkan sikap positif terhadap penyakit sehingga tercermin dalam pola hidup sehari-hari.
  5. Mencapai kontrol metabolik yang baik sehingga terhindar dari komplikasi.
  6. Mengembangkan kemampuan untuk memberikan keputusan yang tepat dan logis dalam pengelolaan sehari-hari.
  7. Menyadarkan penderita bahwa DM tipe-1 bukanlah penghalang untuk mencapai cita-cita.

 

Pemantauan pertumbuhan dan perkembangan pasien dengan menggunakan kurva pertumbuhan setiap 3 bulan merupakan bagian yang sangat penting dalam perawatan berkelanjutan anak dan remaja dengan diabetes. Pasien dengan kontrol metabolik buruk memperlihatkan kenaikan tinggi badan yang lebih rendah, sementara pasien dengan kontrol metabolik baik dapat mempertahankan kenaikan tinggi badan secara optimal sesuai dengan kurva pertumbuhan ideal.

—- selesai —-

 

Sumber:

Buku KONSENSUS NASIONAL PENGELOLAAN DIABETES MELLITUS TIPE 1 (2009)

 

Penulis : dr. Meida Tanukusumah, Sp.A

Comments

comments

Klinik Anak AP&AP Jakarta © 2021.