14 IMUNISASI Anjuran IDAI Untuk ANAK
Untuk dapat memberikan perlindungan kesehatan bagi Anak, mulai dari Anak lahir sampai dengan dewasa. Sangat penting bagi orang tua memberikan imunisasi sesuai dengan jadwalnya. Terdapat 15 macam imunisasi wajib yang direkomendasikan oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia. Beberapa vaksin diantaranya memerlukan pengulangan (BOOSTER) juga tersedia dalam bentuk kombinasi, yaitu 3 – 6 macam antigen dalam satu kali penyuntikan.
Berikut beberapa vaksin yang dianjurkan untuk bayi dan anak :
BCG
- Vaksin BCG berguna untuk mencegah infeksi terutama TB berat
- Semua bayi harus mendapat vaksinasi BCG pada usia <3 bulan
- Menimbulkan bisul pada bagian ketiak, leher bagian bawah atau pangkal paha pada 3-6 minggu setelah penyuntikan dan akan sembuh sendiri tanpa perlu diobati à bekas parut
Difteri, Tetanus, Pertusis (DPT/DTP)
Imunisasi DTP/DPT ini adalah kombinasi vaksin untuk melindungi dari difteri, tetanus, dan pertusis. Difteri dulunya merupakan penyebab utama penyakit dan kematian anak. Tetanus adalah penyakit serius yang menyebabkan rasa sakit pada otot rahang. Sedangkan pertusis juga dikenal sebagai batuk rejan, infeksi pernafasan yang sangat menular.
Waktu Pemberian Imunisasi :
- Bayi (0-11 bulan) :3 dosis DTPà usia 2,3,4 atau 2,4,6
- Usia 18 bulan :1 dosis DTP
- Usia 5 tahun :1 dosisi DT (kelas 1)
- Usia 10-12 tahun :1 atau 2 dosis Td (kelas 2 dan kelas 5)
- Usia 18 tahun :1 dosis Td
- Vaksinasi Td atau Tdap, diulang setiap 10 tahun sekali
3 Jenis vaksin untuk imunisasi Difteri:
- Vaksin DTwP/DTaP-HB-Hib : umur <5 tahun
- Vaksin DT/DTaP : umur 5-7 tahun
- Vaksin Td/Tdap : umur >7 tahun
Hib (Haemophilus influenza tipe b)
Hib adalah penyebab meningitis dan yang sering terjadi pada bayi dan anak dibawah 5 tahun. Anak dengan Hib bisa menderita kerusakan otak permanen atau komplikasi serius. Vaksin Hib diberikan 4 dosis pada usia 2,4, dan 6 bulan, kemudian diulang pada usia 12 – 15 bulan. Vaksin Hib ini dapat pula diberikan sebagai vaksin kombinasi.
Polio
Imunisasi polio bertujuan mencegah penyakit polio, yang bila mewabah bisa membunuh dan melumpuhkan ribuan orang. Vaksin polio yang ada saat ini dapat diberikan secara oral (OPV) ataupun disuntik (IPV).
Hepatitis B (HepB)
Penyakit Hepatitis B disebabkan oleh virus Hepatitis B yang dapat menular melalui darah atau cairan tubuh. Penyakit Hepatitis B merupakan penyakit liver yang dapat menjadi kronis yang bisa memicu gagal liver dan kanker.
Seorang bayi yang baru lahir dari ibu dengan HBsAg positif harus mendapatkan vaksin hep B dosis pertama sebelum usia 12 jam ditambah dengan imunoglobulin hepatitis B pada saat yang sama dan disuntikkan pada paha yang berbeda.
Waktu pemberian vaksin HepB pada bayi baru lahir :
- Dosis pertama : sebelum usia bayi 12 jam
- Dosis kedua : usia 1 – 2 bulan
- Dosisi ketiga : usia 6 – 12 bulan
Rotavirus
Rotavirus merupakan virus yang menyebar dengan mudah pada bayi dan anak kecil. Virus bisa menyebabkan diare parah, muntah, demam, dan nyeri perut. Anak yang terkena penyakit rotavirus bisa mengalami dehidrasi dan perlu dirawat di rumah sakit.
Imunisasi rotavirus jadi cara terbaik untuk melindungi anak dari penyakit rotavirus. Kebanyakan anak (9 dari 10 anak) yang menerima imunisasi ini terlindungi dari penyakit rotavirus yang parah. Sedang sekitar 7 dari 10 anak akan terlindungi dari penyakit rotavirus. Imunisasi rotavirus diberikan melalui mulut (oral), bukan dengan injeksi (suntik).
Di Indonesia terdapat dua jenis vaksin, yaitu vaksin yang diberikan pada usia dua bulan, empat bulan, dan enam bulan, serta dosis yang diberikan pada usia 2 dan 4 bulan. Dosis pertama paling efektif bila diberikan sebelum anak berusia 15 minggu. Anak juga perlu menerima semua dosis imunisasi rotavirus sebelum berusia 8 bulan.
Influenza
Pemberian vaksin Influenza merupakan perlindungan yang paling baik terhadap flu dan komplikasinya, serta dapat mencegah penyebaran flu terhadap orang sekitar. Pemberian vaksin ini dapat diberikan setiap tahun sejak anak berusia 6 bulan.
Pneumokokus (PCV)
Mencegah Streptococcus pneumoniae, penyakit yang bisa menjadi sangat serius bahkan memicu kematian. Streptococcus pneumoniae menyebabkan infeksi darah atau sepsis, infeksi telinga, meningitis, dan pneumonia pada anak. Vaksin diberikan pada bayi usia 2,4,6, dan 12-15 bulan.
Campak
Imunisasi ini bertujuan mencegah penyakit campak. Campak disebabkan oleh virus morbili. Ketika orang yang memiliki virus ini bersin atau batuk, semburan cairan yang mengandung virus menyebar ke udara. Cairan ini tetap aktif selama dua jam di udara. Bayi bisa terinfeksi bila kontak dengan cairan ini. Ia juga bisa terkena campak dari kontak kulit dengan orang yang terkena virus. Wajib campak usia 9 bulan dan diulang pada umur 2 tahun dan pada saat masuk sekolah SD. Vaksin kombinasi MMR diberikan pada umur >12 bulan dan diulang saat anak masuk sekolah SD.
MMR (measles, mumps, rubella)
Campak, gondongan, dan rubella.
- Measles
Demam tinggi, ruam kulit kemerahan, batuk, pilek, iritasi di mata
- Mumps
Demam, nyeri otot, nafsu makan berkurang, KGB leber membesar
- Rubella
Demam ringan, kemerahan kulit, nyeri sendi à hati2 wanita hamil
Dosis pertama: usia 12-15 bulan
Dosis kedua: usia 4-6 tahun
Ketiganya merupakan penyakit berbahaya yang bisa menyebabkan ruam dan demam serta memicu kondisi serius seperti pneumonia, meningitis, seizure, dan gangguan pendengaran.
HPV (Human Papilloma Virus)
- Kanker serviks merupakan manifestasi klinis dari infeksi HPV
- Faktor risiko: aktivitas seksual, seks ganti pasangan, riwayat infeksi, merokok, faktor genetik
- Vaksin HPV diberikan mulai usia 10 tahun. Vaksin HPV bivalen diberikan 3x (0-1-6). Vaksin HPV tetravalen (0-2-6). Apabila diberikan pada usia 10-13 tahun pemberian cukup 2x, dengan interval 6-12 bulan
Japanese Ensefalitis (JE)
- Ditularkan melalui nyamuk. Pejamu utama burung dan babi
- Ditemukan di Asia dan sebagian Pasifik à Vietnam, Kamboja, Sarawak (Malaysia), India, Nepal, Cina, Korea, (Indonesia?? Bali?)
- JE sebagai penyebab ensefalitis 2%-18%
- Vaksin JE diberikan mulai usia 12 bulan pada daerah endemis.
- Pemberian 1x, untuk perlindungan jangka panjang dapat diberikan booster 1-2 tahun berikutnya
Varisela
Mencegah cacar air. Beberapa anak yang telah divaksin bisa tetap terkena cacar air tapi biasanya sangat ringan dan sembuh lebih cepat. Risiko cacar air antara lain demam dan ruam parah. Komplikasi dari cacar air berupa infeksi bakteri pada kulit, bengkak pada otak, dan pneumonia. Vaksin diberikan pada usia : 12 – 15 bulan dan 4 – 6 tahun.
Hepatitis A
Melindungi dari Hepatitis A, penyakit yang menyebabkan peradangan liver. Anak kecil biasanya tidak menunjukkan gejala jadi sering kali penyakit ini tidak dikenali hingga pengasuh anak jatuh sakit.
Waktu pemberian
- Usia 12 – 23 bulan
- Dosis kedua pada 6 bulan setelah diberikan dosis pertama
Imunisasi tidak menjadi jaminan 100 persen anak tidak akan sakit, tapi imunisasi menjadi pertahanan terbesar anak untuk melawan penyakit. Bila anak menerima imunisasi influenza, ia tetap bisa terkena flu tapi kemungkinan kondisinya tidak parah. Ketika anak menerima imunisasi cacar air, imunisasi ini 80 persen efektif mencegah infeksi dan 100 persen efektif melindunginya dari penyakit serius ini.
Semakin banyak anak yang diimunisasi, semakin besar kemungkinan mereka terlindungi, termasuk orang yang tidak menerima imunisasi karena faktor usia, kesehatan, serta alasan agama.
Sumber :
- Dikutip dari presentasi dr. Meida Tanukusumah, Sp.A pada seminar kesehatan “Tanya Jawab Seputar Vaksinasi Anak” pada 2 februari 2018 di Klinik AP&AP
- https://www.ibupedia.com/artikel/balita/12-imunisasi-wajib-anjuran-idai-untuk-anak