ANAK PENDEK, TANDA PENYAKIT?

September 21, 2018
21.09.2018.jpg

Pengukuran tinggi badan menjadi salah satu poin penting dalam skrining kesehatan anak. Anak bertubuh pendek bisa menjadi tanda adanya penyakit yang dapat mengganggu pertumbuhan. Salah satu penyebab gangguan pertumbuhan anak yang harus diwaspadai adalah kelainan hormonal, seperti kekurangan hormon pertumbuhan, kekurangan hormon tiroid, kelebihan hormon steroid, dan diabetes melitus.

  1. Kekurangan Hormon Pertumbuhan

Hormon Pertumbuhan (growth hormone)  adalah hormon yang dihasilkan oleh kelenjar hipofisis yang terdapat di otak. Hormon ini berperan dalam menghasilkan zat-zat yang membantu pertumbuhan tulang, mengatur metabolisme, serta menyusun komposisi tubuh. Kekurangan hormon ini dapat menyebabkan pertumbuhan terhambat. Kekurangan hormon pertumbuhan bisa terjadi akibat bawaan (kongenital) maupun didapat (akibat tumor, radiasi, dsb). Sebagian besar kasus kekurangan hormone ini belum dapat ditemukan/dijelaskan penyebabnya secara pasti (idiopatik).

2. Kekurangan Hormon Tiroid

Hipotiroid (istilah bagi kekurangan hormon tiroid) adalah kondisi dimana kelenjar tiroid/kelenjar gondok yang terdapat di leher tidak mampu menghasilkan hormon tiroid yang cukup bagi tubuh. Hormon tiroid merupakan hormon yang berperan penting dalam metabolisme tubuh. Kekurangan hormon ini dapat menimbulkan gangguan intelektual maupun gangguan pertumbuhan pada anak. Adanya riwayat hipotiroid dalam keluarga meningkatkan risiko seorang anak menderita hipotiroid. Walaupun demikian, hipotiroid dapat dijumpai pula akibat kekurangan yodium, konsumsi obat tertentu, riwayat operasi atau radiasi pada kelenjar tiroid, serta pada penyakit autoimun.

3. Kelebihan Hormon Kortisol

Kortisol adalah suatu hormon steroid yang secara alamiah dapat dihasilkan oleh kelenjar adrenal tubuh. Hormon kortisol dapat mempengaruhi kerja jantung, sistem saraf, maupun ginjal. Hormon ini juga berperan penting dalam pengaturan metabolisme, tekanan darah, kekebalan tubuh, dan respon stress. Cushing Syndrome adalah penyakit yang disebabkan oleh kelebihan hormon kortisol dalam tubuh. Penyakit ini dapat terjadi akibat terlalu banyak mengonsumsi obat golongan kortikosteroid maupun adanya tumor di hipofisis yang berperan dalam mengatur hormon tubuh.  Kadar kortikosteroid yang terlalu tinggi dalam darah menyebabkan peningkatan tekanan darah, peningkatan kadar gula darah, pengeroposan tulang, kehilangan massa otot, dan mudah terkena infeksi. Pertumbuhan anak dapat terhambat sehingga perawakan tampak pendek.

4. Diabetes Melitus

Gangguan pertumbuhan dapat dijumpai pada pasien diabetes melitus dengan kadar gula darah yang tidak terkontrol. Pada beberapa kasus, diabetes melitus juga dapat diiringi dengan kelainan autoimun lain seperti hipotiroid. Seperti yang telah dijelaskan pada poin sebelumnya, hipotiroid dapat menghambat pertumbuhan seorang anak.

Diagnosis kelainan hormonal dapat ditegakkan melalui pemeriksaan dokter yang ditunjang oleh hasil laboratorium dan radiologi. Saat ini sudah tersedia pengobatan bagi anak yang menderita gangguan pertumbuhan akibat kelainan hormonal, dengan catatan semakin awal diagnosis ditegakkan akan semakin baik bagi keberhasilan pengobatan. Untuk itu, lakukan skrining atau pemeriksaan pertumbuhan secara berkala pada anak. Apabila didapatkan keluhan tubuh pendek, berkonsultasilah dengan dokter spesialis anak untuk menentukan diagnosis dan menentukan apakah diperlukan rujukan ke dokter ahli endokrin anak.

 

Sumber : dr. Wiranty Ramadhani

Comments

comments

Klinik Anak AP&AP Jakarta © 2021.