DIABETES MELITUS PADA ANAK (Bagian 3) Dosis Insulin Penyesuaian dosis insulin bertujuan untuk mencapai kontrol metabolik yang optimal, tanpa meningkatkan risiko terjadinya hipoglikemia dan tanpa mengabaikan kualitas hidup penderita baik jangka pendek maupun jangka panjang….
DIABETES MELITUS PADA ANAK
(Bagian 3)
Dosis Insulin
Penyesuaian dosis insulin bertujuan untuk mencapai kontrol metabolik yang optimal, tanpa meningkatkan risiko terjadinya hipoglikemia dan tanpa mengabaikan kualitas hidup penderita baik jangka pendek maupun jangka panjang. Penyesuaian dosis biasanya dibutuhkan pada periode permulaan awal sakit, masa remaja, masa sakit, dan sedang menjalankan pembedahan. Pada dasarnya kebutuhan insulin adalah sesuai dengan kebutuhan metabolisme tubuh.
Pada masa remaja, kebutuhan insulin meningkat karena bekerjanya hormon seks steroid, meningkatnya amplitudo dan frekuensi sekresi growth hormone, yang kesemuanya merupakan hormon yang berlawanan dengan kerja insulin.
Pada saat sakit, dosis insulin perlu disesuaikan dengan asupan makanan tetapi jangan menghentikan pemberian insulin.
Pada saat terjadi perubahan pola makan untuk jangka tertentu misalnya pada bulan puasa, dosis insulin juga harus disesuaikan hingga 2/3 atau 3/4 dari insulin total harian, serta distribusinya harus disesuaikan dengan porsi dosis sebelum buka puasa lebih besar dari dosis
sebelum makan sahur.
Pilihan jenis regimen insulin, dosis penyuntikan dan penyesuaian dosis insulin harus dibicarakan dengan dokter spesialis anak terlebih dahulu. Melakukan pemantauan gula darah harian di rumah selama penggunaan dosis insulin awal untuk memantau kesesuaian dosis dan kecukupan asupan kalori. Membicarakan aktivitas keseharian pasien, sehingga semuanya dapat berjalan lancar tanpa kendala guna mencapai kualitas hidup yang baik.
PENYUNTIKAN INSULIN
Mengingat sebagian besar waktu penderita berada di luar lingkungan medis dan insulin merupakan obat yang tidak dapat ditawar-tawar lagi, maka ketrampilan menyuntik harus dikuasai secara benar. Suntikan insulin yang digunakan sebaiknya selalu disesuaikan dengan kekuatan insulin yang dipakai (misal insulin kekuatan 100 U/mL sebaiknya menggunakan jarum suntik 1mL=100U).
Untuk mendapatkan efek insulin yang diharapkan, ada beberapa faktor yang mempengaruhi penyerapan insulin. Faktor-faktor tersebut adalah lokasi (tercepat adalah dinding perut kemudian diikuti berturut-turut lengan, paha dan bokong); kedalaman suntikan (suntikan intramuskular akan mempercepat absorpsi); jenis insulin; dosis insulin (dosis kecil lebih
cepat absorpsinya); kegiatan fisik (olahraga meningkatkan absorpsi); ada tidaknya gangguan tebal/tipisnya kulit (kedua keadaan akan memperlambat absorpsi); dan perbedaan suhu (suhu panas mempercepat absorpsi).
Insulin harus disuntikkan secara subkutan dalam dengan melakukan ‘pinched’ (cubitan) dan jarum suntik harus membentuk sudut 450, atau 900 bila jaringan subkutannya tebal. Untuk penyuntikan tidak perlu menggunakan alkohol sebagai tindakan aseptik pada kulit. Penyuntikan ini dapat dilakukan pada daerah yang sama setiap hari tetapi tidak dianjurkan untuk melakukan
penyuntikan pada titik yang sama. Rotasi penyuntikan sangat dianjurkan.
PENGATURAN MAKAN
… (bersambung)
Penulis : dr. Meida Tanukusumah, Sp.A