Diabetes Melitus pada Anak (Bagian Kedua)

Diabetes Melitus pada Anak (Bagian Kedua)
(Lanjutan dari artikel bagian pertama)
DM tipe-1 tidak dapat disembuhkan, tetapi kualitas hidup penderita dapat dipertahankan seoptimal mungkin dengan kontrol metabolik yang baik, yaitu mengusahakan kadar glukosa darah berada dalam batas normal atau mendekati nilai normal, tanpa menyebabkan kadar gula darah terlalu rendah (hipoglikemia). Nilai HbA1c < 7% berarti kontrol metabolik baik; HbA1c < 8% cukup dan HbA1c >8% dianggap buruk.
Untuk mencapai kontrol metabolik yang baik pengelolaan DM tipe-1 pada anak sebaiknya dilakukan secara terpadu oleh suatu tim yang terdiri dari ahli endokrinologi anak/dokter anak/ahli gizi/ahli psikiatri/psikologi anak, pekerja sosial, dan edukator. Komponen pengelolaan DM tipe-1 meliputi pemberian insulin, pengaturan makan, olahraga, dan edukasi, yang didukung oleh pemantauan mandiri (home monitoring).
Mutu pengelolaan DM tipe-1 sangat bergantung pada proses dan hasil konsultasi penderita/keluarga penderita dengan tim, hubungan timbal balik dokter-pasien yang baik, jujur, terbuka, dan tegas sehingga saling percaya. Dalam hal ini dokter akan dengan mudah menjalankan peran sebagai ”kapten” dari seluruh komponen pelaksana sehingga secara bersama-sama mampu mempertahankan kualitas hidup penderita.
INSULIN
Insulin merupakan elemen utama kelangsungan hidup penderita DM tipe-1. Mulai reaksi, puncak kerja, dan lama kerja insulin merupakan faktor yang menentukan dalam pengelolaan penderita DM. Respons klinis dari individu terhadap insulin dapat berbeda-beda, sehingga setiap individu memerlukan penyesuaian masing-masing.
Insulin terdapat beberapa jenis sediaan di pasaran berdasarkan cara kerja nya, yaitu:
- Kerja cepat (rapid acting)
- Kerja pendek (regular/soluble)
- Kerja menengah
- Insulin basal
- Kerja panjang
- Insulin campuran
Pada dasarnya pemilihan penggunaan insulin 1 jenis ataupun campuran insulin, apabila diperlukan, sangat bersifat individual. Perbandingan antara insulin kerja pendek dan kerja menengah ditetapkan oleh dokter dengan menggunakan hasil pemantauan mandiri glukosa darah di rumah selama beberapa hari secara berturutan.
Penyimpanan insulin relatif stabil pada suhu ruangan selama beberapa minggu, asal tidak terpapar pada panas yang berlebihan. Insulin akan kehilangan potensinya setelah vial insulin terbuka atau jika dibiarkan pada suhu tinggi. Namun demi keamanan, insulin lebih baik disimpan dalam lemari es pada suhu 4-8C, bukan dalam freezer. Potensi insulin baik pada vial insulin yang telah dibuka ataupun penfill, masih dapat bertahan selama 3 bulan bila disimpan di lemari es atau 1 bulan bila ditaruh pada suhu kamar. Setelah melewati masa tersebut atau setelah masa kadaluarsa yang ditetapkan pabrik, insulin harus dibuang.
Alat suntik sebaiknya digunakan untuk satu kali pakai, terutama bila sterilitas alat suntik tidak dapat dijamin. Walaupun demikian, pada beberapa pasien pemakaian jarum suntik berulang dapat dibenarkan. Sebaiknya pemakaian berulang hanya untuk dua kali pakai agar tetap aman dan tidak nyeri untuk penderita.
Beberapa prinsip pemakaian insulin perlu dikemukakan terlebih dahulu sebelum membahas regimen insulin:
- Tujuan terapi insulin adalah menjamin ketersediaan kadar insulin yang cukup di dalam tubuh selama 24 jam untuk memenuhi kebutuhan insulin harian, baik saat rendah maupun tinggi.
- Regimen insulin sangat bersifat individual, sehingga tidak ada regimen yang seragam untuk semua penderita DM tipe-1. Regimen apapun yang digunakan bertujuan untuk mengikuti pola sekresi insulin orang normal sehingga mampu menormalkan metabolisme gula atau minimal mendekati normal.
- Pemilihan regimen insulin harus memperhatikan beberapa faktor yaitu: umur, lama menderita diabetes mellitus, gaya hidup penderita (pola makan, jadwal latihan, sekolah, dsb), target kontrol metabolik, dan kebiasaan individu maupun keluarganya.
- Kecil kemungkinannya untuk mencapai normoglikemia pada anak dan remaja dengan pemberian insulin satu kali per hari.
- Regimen apapun yang digunakan, insulin tidak boleh dihentikan pada keadaan sakit. Dosis insulin disesuaikan dengan sakit penderita dan sebaiknya dikonsulkan kepada dokter.
- Berdasarkan hasil Diabetes Control and Complication Trial (DCCT), sukar sekali mencapai normoglikemia secara konsisten pada DM tipe-1. Rerata HbA1c pada kelompok pengobatan intensif DCCT adalah 7-7,5%.
- Konsep basal-bolus (misal: insulin pump, kombinasi pemberian insulin basal 1-2 kali dan insulin kerja cepat atau kerja pendek. sebagai bolus saat makan utama/makanan kecil) mempunyai kemungkinan terbaik menyerupai sekresi insulin fisiologis.
- Bagi anak-anak sangat dianjurkan paling tidak menggunakan 2 kali injeksi insulin per hari (campuran insulin kerja cepat/pendek dengan insulin basal).
- Pada fase remisi seringkali hanya memerlukan 1 kali suntikan insulin kerja menengah, panjang atau basal untuk mencapai kontrol metabolik yang baik.
Penulis : dr. Meida Tanukusumah, Sp.A