Meningkatnya Diabetes Melitus Tipe 1 Pada Anak dan Remaja
Diabetes Melitus tipe satu pada anak merupakan penyakit metabolik kronis yang belum bisa disembuhkan. Kasus pada anak – anak meningkat. Anak – anak penderita diabetes tetap bisa beraktifitas normal dengan syarat menjaga kontrol metabolik. Caranya, rajin memantau kadar gula darah, mengatur pola makan, olah raga, dan pemberian insulin dengan dosis tepat.
Diabetes melitus (DM) tipe 1 menjadi penyakit tersering pada anak – anak dan remaja di dunia. Di Indonesia terjadi peningkatan jumlah penderita lebih dari 500 persen dalam 5 tahun terakhir. Data register unit kerja khusus Endokrinologi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) 2017 diperoleh 1.179 kasus DM tipe 1 pada anak dengan kelompok usia terbanyak 5 – 6 tahun dan 11 tahun.
DM tipe 1 disebabkan kekurangan insulin karena kerusakan pada sel beta pankreas. “Salah satu penyebabnya, auto imun atau antibodi menyerang sel beta pankreas. Selain itu faktor genetik dan lingkungan”, ungkap Dr. dr. Aman Bakti Pulungan, Sp.A(K).
Gejalanya frekuensi kencing meningkat di malam hari, sering merasa haus, lapar, dan berat badan turun drastis dalam 2 – 6 minggu. Bagi anak – anak penderita DM tipe 1, kontrol metaboliknya harus baik. Tujuannya adalah agar kadar gula darah dalam batas normal atau mendekati normal. Caranya, pemberian insulin dengan dosis tepat, rajin memantau kadar gula darah, mengatur pola makan dan olah raga.
Kadar gula tinggi dalam jangka waktu lama dapat mengakibatkan komplikasi, seperti gangguan pertumbuhan, gangguan pada pembuluh darah jantung dan otak, serta gangguan fungsi ginjal. Jika pasien mengalami kerusakan ginjal, transplantasi mampu meningkatkan harapan dan kualitas hidup mereka.
Sumber : Kompas, 28 Maret 2018
note: Dr. dr. Aman Bakti Pulungan, Sp.A(K) berpraktek di AP&AP Pediatric, Growth and Diabetes Center pada hari Senin, Selasa, Kamis jam 16.00 – 18.00 WIB