MITOS DAN FAKTA MENGENAI OBESITAS PADA ANAK

May 24, 2017
24.05.17.jpg

MITOS DAN FAKTA MENGENAI OBESITAS

Obesitas adalah akumulasi jaringan lemak dibawah kulit yang berlebihan dan terdapat di seluruh tubuh. Secara klinis obesitas mempunyai tanda dan gejala yang khas, yaitu: wajah membulat, pipi tembem, dagu rangkap, leher relatif pendek, dada mengembung dengan payudara yang membesar mengandung jaringan lemak, perut membuncit, kedua tungkai pada umumnya berbentuk x. Pada anak laki laki penis tampak kecil karena terkubur dalam jaringan lemak supra-pubik, pada anak perempuan indikasi menstruasi dini. Obesitas pada anak akan menyebabkan masalah kesehatan yang timbul di saat dewasa, seperti penyakit jantung , resistensi terhadap insulin sehingga menyebabkan nya rentan terhadap penyakit diabetes, penyakit muskuloskeletal (penyakit otot dan tulang) terutama osteoarhtritis atau penyakit radang sendi yang degeneratif , penyakit kanker, misalnya kanker endometrium, kanker payudara dan  kanker usus besar dan disabilitas
Sejumlah besar orang di seluruh dunia mengalami obesitas. Obesitas tidak hanya membawa penyakit diabetes, tekanan darah dan penyakit jantung, tetapi juga depresi. Orang gemuk sering merasa rendah diri. Mereka sering terlalu sedih dan mereka bahkan merasa bunuh diri.  Beberapa mitos dan fakta mengenai obesitas.

  1. Anak obesitas adalah genetik, jadi tidak ada yang dapat Anda lakukan tentang hal itu

Mitos : Gen seseorang memang berpengaruh terhadap berat badan, mereka hanya satu bagian kecil dari hal tersebut. Meskipun beberapa anak lebih rentan terhadap kenaikan berat badan daripada yang lain, itu tidak berarti mereka ditakdirkan untuk mengalami masalah berat badan. Kebanyakan anak-anak bisa mempertahankan berat badan yang sehat jika mereka makan dengan benar dan olahraga

 

  1. Gemuk Karena Kebanyakan Minuman Bersoda

Mitos : Selain faktor gaya hidup yang paling berperan, pola makan dan minum juga sangat mempengaruhi kondisi kegemukan. Salah satu bentuk minuman yang digemari saat ini adalah soft drink atau minuman ringan. Soft drink merupakan minuman dengan pemanis yang umum ditemui dimana-mana. Salah satu bentuk soft drink yang biasa ditemui adalah minuman bersoda. Sayangnya soft drink memiliki nilai nutrisi yang rendah. Selain itu, soft drink identik dengan makanan cepat saji berkalori tinggi.

 

  1. Gemuk Belum Tentu Jadi Diabetes

Mitos : Dengan kondisi kegemukan, justru  Anda malah menambah risiko mendapatkan diabetes. Ditambah lagi jika Anda tidak merubah dan mengurangi asupan minuman bersoda. Semakin banyak bukti yang mendukung hubungan peningkatan konsumsi soft drink dengan berbagai penyakit kronis seperti diabetes.

 

  1. Tidak baik untuk menurunkan berat badan dengan cepat

Fakta : Berat badan turun drastis perlu diwaspadai karena biasanya yang berkurang bukan massa lemak melainkan air dan massa otot. Selain itu berat badan yang turun terlalu cepat biasanya juga tidak awet. Berat badan bisa kembali naik dalam waktu singkat.

 

  1. Memiliki banyak pantangan dan tujuan akan cepat kurus

    Mitos : Banyak orang menetapkan banyak pantangan dan tujuan untuk menurunkan berat badan. Padahal jika tujuan atau pantangan tersebut gagal terpenuhi membuat mereka frustasi.

 

 

  1. Olahraga di gym dapat mencegah obesitas pada anak-anak

Mitos : Jika orang dewasa banyak menghabiskan waktu di gym agar langsing, maka hal ini tidak bisa diterapkan. Kegiatan outdoor menjadi olahraga yang lebih baik untuk anak-anak bukan kelas gym. Jadi, jika Anda ingin anak Anda untuk menjauh dari obesitas maka biarkan anak untuk melakukan permainan di luar ruangan dengan teman-temannya setiap hari selama setidaknya satu jam daripada mengirimnya ke kelas gym.

 

  1. Sarapan setiap hari bikin kurus

Mitos : Banyak orang berpikir bahwa sarapan dapat memberi dampak magis pada penurunan berat badan mereka, tetapi ini tidak benar. Orang yang tidak sarapan akan merasa sangat lapar saat makan siang, yang kemudian membuat dia untuk menyantap semua makanan agar kenyang.
Mereka yang biasanya tidak sarapan akan mengonsumsi makan siang yang berat. Ini akan menurunkan tingkat metabolisme dan akan membuatnya merasa lesu. Oleh karena itu dalam rangka untuk memiliki diet yang seimbang di sepanjang hari, jangan melewatkan sarapan.

 

Perlu ditekankan bahwa untuk memecahkan masalah kegemukan diperlukan pendekatan multifaktor. Perubahan pola makan dan peningkatan aktivitas merupakan langkah awal yang baik. Pola makan yang rendah lemak, kaya buah dan sayuran, ditambah pengurangan konsumsi soft drink merupakan kombinasi yang tepat bagi Anda yang ingin mempertahankan berat badan ideal dan mencegah terjadinya kegemukan.

TIPS : POLA HIDUP SEHAT CEGAH KEGEMUKAN

  1.  Konsumsi buah dan sayur ≥ 5 porsi per hari
  2. Membatasi menonton TV, bermain komputer, game/ playstation < 2 jam/hari
  3. Tidak menyediakan TV di kamar anak
  4. Mengurangi makanan dan minuman manis
  5.  Mengurangi makanan berlemak dan gorengan
  6. Kurangi makan diluar
  7.  Biasakan makan pagi dan membawa makanan bekal ke sekolah
  8. Biasakan makan bersama keluarga minimal 1 x sehari
  9. Makanlah makanan sesuai dengan waktunya
  10. Tingkatkan aktivitas fisik minimal 1 jam/hari
  11. Melibatkan keluarga untuk perbaikan gaya hidup untuk pencegahan gizi lebih
  12. Target penurunan BB yang sehat

 

Penulis : Retno Muji Muliany, S.Gz, RD

Comments

comments

Klinik Anak AP&AP Jakarta © 2021.