Serba-Serbi Diet Anak DM Tipe 1 Selama Berpuasa

May 10, 2018
10.05.18.jpg

Tidak terasa bulan ramadhan sudah semakin dekat. Tentu saja semua orang ingin menjalankan puasa untuk memenuhi kewajiban agamanya, bergitu juga para diabetisi. Pada artikel minggu lalu, sudah dijelaskan bahwa diabetisi boleh menjalankan puasa walaupun dengan pemantauan. Pertanyaan lain yang sering timbul di benak orang tua adalah : bagaimana cara mengatur makanan yang baik selama berpuasa? Nah, di artikel kali ini kita akan membahas segala hal tentang diet diabetisi selama berpuasa.

Saat berpuasa, secara alami akan terjadi penurunan aktivitas fisik dan asupan makanan. Oleh karena itu, jumlah asupan kalori harus disesuaikan dengan jumlah kebutuhan sehari-hari dengan komposisi 60-65% karbohidrat, 15-20% protein, dan 20-25% lemak. Porsi makan yang diberikan sebagai berikut:

  • 50% total kalori saat berbuka. Sebelum shalat maghrib disarankan mengonsumsi makanan ringan/segar, diikuti makanan padat/besar sebaiknya sesudah shalat maghrib
  • 10% dari total kalori diberikan setelah salat tarawih berupa snack
  • 40% dari total kalori diberikan saat sahur.

Kebutuhan karbohidrat berkisar 60 – 70 % dari energi total yang dibutuhkan. Asupan karbohidrat dipilih dari bahan makanan yang berserat seperti kentang, jagung, beras merah. Konsumsi roti putih dapat dikurangi. Bahan pemanis pengganti gula dapat digunakan asalkan dalam jumlah yang aman.

Jumlah protein sekitar 10 – 15 % dari total kalori. Jenis protein yang dianjurkan adalah yang berasal dari kacang – kacangan seperti kacang kedelai, tahu, tempe, kacang hijau, kacang merah karena kacang-kacangan tidak hanya kaya protein, melainkan juga tinggi serat dan karbohidrat kompleks. Sementara protein hewani yang dianjurkan adalah ayam tanpa kulit, ikan ( lebih dianjurkan ), daging tanpa lemak / telur ayam kampung.

Lemak berkisar antara 20 – 25 % dari energi total ( pilih lemak tak jenuh ). Diabetisi dianjurkan untuk mengurangi penggunaan santan, mentega, keju, coklat, gajih, krim, mayones, dan minyak goreng dalam pengolahan makanan.

Beberapa panduan yang perlu dipatuhi diabetisi agar mampu menjalankan puasa tanpa masalah, diantaranya :

  1. Harus makan sahur secukupnya.
  2. Segera berbuka puasa setelah adzan magrib.
  3. Tidak makan berlebihan ketika berbuka, mengurangi makan makanan yang manis
  4. Jika mengalami tanda hipiglikemia, hiperglikemi atau kekurangan air, disarankan untuk segera berbuka puasa.
  5. Kurangi minum kopi atau dapat diganti dengan teh yang encer tidak terlalu pekat.

Contoh Menu Puasa Untuk Diabetisi :

Sahur :
– Nasi Aroma
– Pepes Ayam Kemangi
– Sate Tempe
– Sup Sayuran
– Mixed Fruits

Menjelang Imsak : Puding DM
Tajil : Kurma

Buka :
– Nasi Timbel
– Ikan Bakar Ala Bunda
– Bacem Tahu
– Cah Sayuran
– Pepaya Potong

Setelah Tarawih : Snack DM
Menjelang Tidur : Jus Buah DM

Tips :

  1. Konsultasikan dahulu anak Anda ke dokter Endokrinologi Anak untuk memutuskan apakah anak anda boleh puasa atau tidak.
  2. Konsultasikan lebih lanjut dengan dokter Endokrinologi anak anda untuk penyesuaian regimen dan dosis insulin, diet, aktivitas fisik serta monitoring selama anak puasa.
  3. Konsultasikan ke Ahli Gizi/ Dietisien berkaitan pengaturan makan selama anak berpuasa
  4. Monitor kadar gula darah lebih sering.
  5. Kenali tanda-tanda komplikasi akut, seperti hipoglikemia ataupun tanda-tanda dehidrasi
  6. Jika terdapat hipoglikemia segera minta anak untuk berbuka puasa.

Semoga bacaan ini dapat membantu orang tua untuk meyiapkan menu makanan anak selama berpuasa ya. Selamat berpuasa!

Narasumber : Retno Muji Muliany, S.Gz, RD

Comments

comments

Klinik Anak AP&AP Jakarta © 2021.