April 16, 2020 Kesehatan Anak

 

Di situasi pandemi Covid-19 saat ini, terdapat kekhawatiran untuk pergi keluar rumah termasuk untuk melakukan imunisasi ke fasilitas kesehatan. Padahal, imunisasi dasar sangat penting untuk bayi dan anak. Untuk itu, berikut adalah beberapa tips yang dapat Ibu dan Bapak lakukan saat akan membawa anak untuk imunisasi pada situasi ini.

 

 

 

 



Mikropenis adalah penis dengan bentuk normal tetapi berukuran kecil tanpa disertai kelainan lainnya.

 

Penis anak laki-laki saat lahir berukuran panjang minimal 2,5 cm. Saat berumur 6 bulan, panjangnya minimal 3cm, dan akan terus bertambah sesuai umur.

Pada anak gemuk, penis berukuran normal akan tampak kecil karena terbenam di dalam lipatan lemak. Semakin gemuk anak, semakin tebal lipatan lemak tersebut sehingga penis akan tampak semakin kecil.

Beberapa penyebab mikropenis diantaranya adalah kelainan susunan saraf pusat (hypogonadotropic hypogonadism), kelainan hormon, insentivitas androgen, kekurangan enzim 5 reduktase, kelainan kromosom sindrom-sindrom tertentu yang berkaitan dengan kelainan bawaan, atau penyebab yang tidak diketahui (idiopatik).

DIAGNOSIS

Pada beberapa kondisi seperti Disorder of Sexual Development (DSD) atau mikropenis dengan komplikasi (misalnya tidak ada testis, hipospadia atau ukuran penis sangat kecil), kemungkinan perlu dilakukan analisis kromosom, pemeriksaan MRI, laparoskopi, USG, dan genitogram.

KOMPLIKASI

Anak dengan mikropenis tidak saja mengalami komplikasi medis tetapi juga komplikasi psikologis. Komplikasi medis bisa berupa masalah hormon, atau efek dari pengobatan hormon yang berlebihan (apabila diobati oleh yang tidak kompeten). Sedangkan komplikasi psikologis bervariasi, dari yang paling ringan, yaitu gangguan male sexual role, sampai berlanjut ke masa dewasa seperti penolakan untuk hubungan sexual.

 

APA YANG PERLU ORANG TUA LAKUKAN?

Walaupun mikropenis merupakan masalah yang sering dijumpai pada anak, namun penting agar terdiagnosis sedini mungkin, karena pengobatan akan efektif bila diberikan sebelum masa pubertas berakhir (biasanya dilihat dari umur tulang atau ukuran testisnya). Lebih baik lagi jika pengobatan diberikan ketika usia anak kurang dari 6 bulan.

Jika tidak disertai kelainan bawaan lain, terapinya sangat sederhana, yaitu dengan penyuntikan hormon testosteron setiap 3-4 minggu sebanyak empat kali. Dengan dosis yang tepat, penis akan bertambah ukurannya. Jika pengobatan tidak berhasil, perlu dicari apa penyebabnya.

Ada satu jenis mikropenis yang disertai kelainan bentuk yaitu hipospadia, disebabkan anak kekurangan enzim reduktase. Setelah melalui pembuktian uji hormonal yang lengkap dan spesifik, kondisi ini dapat diobati dengan salep dehidrotestosteron.

Orang tua biasanya hanya mengeluhkan ukuran panjang penis, padahal yang juga penting diperhatikan adalah diameter serta bentuk penis normal atau tidak.

Terapi mikropenis harus dilakukan oleh dokter spesialis anak konsultan endokrinologi. Terapinya pun relatif mudah dan tidak mahal.



 

Betulkah demikian??

Di saat anak pilek, mandi air hangat mungkin dapat memberikan rasa nyaman, lebih-lebih jika hidung sedang tersumbat, karena uap air hangat membantu mencairkan lendir di hidung sehingga lebih mudah dikeluarkan. Tetapi hal tersebut tidak menyembuhkan pileknya.

Mandi air hangat juga dapat menurunkan tekanan darah, maka setelah mandi jangan langsung masuk ke ruangan dingin, karena tekanan darah akan semakin turun dan dapat menyebabkan pusing.

Jika pilek disebabkan oleh virus, maka dalam beberapa hari pilek dapat sembuh sendiri. Jika pilek disebabkan oleh bakteri, maka harus diberi obat yang tepat.



 

Jika kita sedang pilek, lalu membersihkan hidung dan menyentuh benda-benda lain misalnya gagang pintu, trolley supermarket, atau apapun juga, maka benda-benda yang kita pegang dapat terkontaminasi oleh virus atau bakteri dari kita. Penularan juga dapat terjadi melalui udara lewat percikan di saat kita bersin atau bicara. Orang sekitar kita yang sedang memiliki daya tahan tubuh rendah dapat tertular oleh virus atau bakteri dari kita.

Nah, jadi konsumsi es krim dan minuman dingin bukan penyebab pilek.
Oleh karenanya, yuk kita jaga kebersihan diri, terutama kebersihan tangan kita.



Diselenggarakan di Rumah Edukasi IKADAR pada tanggal 19 Okt 2019.

 

 


Disampaikan oleh dr. Ghaisani Fadiana, Sp.A dan dr. Maria Gita Merisa dari Klinik AP&AP Pediatric, Growth and Diabetes Center.

 


Peserta berasal dari kalangan keluarga IKADAR, pasien, tenaga medis, dan mahasiswa S2 yang sedang melakukan penelitian. Mencermati antusiasme yang tinggi dan respon yang positif, diharapkan paparan dapat banyak memberikan manfaat.

 



Anak dengan perawakan pendek tidak hanya beresiko menjadi seorang dewasa yang bertubuh pendek, namun perlu diwaspadai kemungkinan adanya gangguan pada perkembangan otak, kemampuan kognitif (kecerdasan), serta adanya gangguan metabolisme tubuh lain yang menyertai.

Pertumbuhan tinggi dan berat badan merupakan indikator untuk menilai kesehatan, status nutrisi, dan latar belakang genetik seorang anak. Penyimpangan dari pertumbuhan dapat menunjukkan adanya masalah kesehatan pada anak. Untuk memantau pertumbuhan anak kita dapat menggunakan kurva pertumbuhan yang telah disesuaikan menurut kelompok usia dan jenis kelamin anak.

Perawakan Pendek Merupakan suatu keadaan dimana tinggi badan seseorang dibawah ukuran normal sesuai umur dan jenis kelamin. Seseorang dikatakan berperawakan pendek bila tinggi badan dibawah 2 standard deviasi (SD) dari rata-rata populasi atau dibawah persentil 3 kurva pertumbuhan.

Dalam menangani kasus anak berperawakan pendek, kita harus berhati-hati dan menilai kasus secara individual. Hal ini disebabkan perawakan tinggi badan anak dapat dipengaruhi banyak faktor. 

Secara umum, kelompok anak berperawakan pendek dibedakan menjadi :

  1. Variasi Normal : Terjadi karena faktor keturunan, constitutional delay of growth and puberty, atau idiopatik (tidak diketahui penyebabnya).
  2. Gangguan Pertumbuhan Primer : Adanya riwayat pertumbuhan janin terhambat, kelainan pertumbuhan tulang atau kelainan kromosom.
  3. Gangguan Pertumbuhan Sekunder : Akibat malnutrisi atau penyakit kronis.
  4. Kelainan Hormonal : Dapat terjadi akibat kekurangan hormon pertumbuhan, kekurangan hormon tiroid, diabetes melitus atau kelebihan hormon kortikosteroid.

Deteksi dini pada kelainan pertumbuhan anak membutuhkan peran aktif dari orangtua. Kriteria awal untuk memeriksakan anak pendek,jika :

  1. Jika tinggi badan dibawah persentil 3 atau dibawah tinggi rata-rata populasi.
  2. Kecepatan tumbuh kurang dari 4 cm/tahun untuk anak usia 4-10 tahun.
  3. Perkiraan tinggi dewasa dibawah potensi tinggi genetik
  4. Kecepatan tumbuh melambat setelah umur 3 tahun menyilang garis persentil pada kurva tinggi badan.

Klinik Anak AP&AP Jakarta © 2021.