May 8, 2020 Acara

 

Dear Ayah & Bunda,
Jangan lewatkan IG Live @apap_pediatric berikutnya bersama Dr. dr. Aman B. Pulungan, SpA(K) dan dr. Ghaisani Fadiana, SpA.
Mari #stayathome sambil menambah ilmu bermanfaat ❤ Ikuti sharing informasi seputar pertumbuhan anak, khususnya bagi anak dengan riwayat berat badan lahir rendah

Catat jadwalnya, jangan sampai ketinggalan ya ..



April 28, 2020 Uncategorized

 

 

Vaksinasi merupakan upaya aktif untuk membentuk kekebalan terhadap suatu penyakit. Keberadaan vaksinasi mendukung terciptanya “Herd Immunity” atau kekebalan komunitas, yakni ketika mayoritas orang dalam suatu populasi telah divaksin maka risiko penularan penyakit tersebut menjadi sangat rendah.

Di tengah situasi pandemi ini, tetap lakukan vaksinasi anak sesuai jadwal. Hal ini amat penting untuk melindungi anak dari bahaya penyakit yang dapat dicegah dengan vaksinasi. Periksa kembali kelengkapan status imunisasi anak dengan cara mencocokkan dengan jadwal di atas. Ibu/Bapak juga dapat menggunakan aplikasi PRIMAKU @official.primaku dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) untuk mempermudah mengetahui jadwal vaksinasi anak.

Lakukan penjadwalan vaksinasi anak di Klinik AP & AP melalui kontak berikut berikut:

WA: 0857 1566 3038
Telepon: 021- 220 570 20/22



Mikropenis adalah penis dengan bentuk normal tetapi berukuran kecil tanpa disertai kelainan lainnya.

 

Penis anak laki-laki saat lahir berukuran panjang minimal 2,5 cm. Saat berumur 6 bulan, panjangnya minimal 3cm, dan akan terus bertambah sesuai umur.

Pada anak gemuk, penis berukuran normal akan tampak kecil karena terbenam di dalam lipatan lemak. Semakin gemuk anak, semakin tebal lipatan lemak tersebut sehingga penis akan tampak semakin kecil.

Beberapa penyebab mikropenis diantaranya adalah kelainan susunan saraf pusat (hypogonadotropic hypogonadism), kelainan hormon, insentivitas androgen, kekurangan enzim 5 reduktase, kelainan kromosom sindrom-sindrom tertentu yang berkaitan dengan kelainan bawaan, atau penyebab yang tidak diketahui (idiopatik).

DIAGNOSIS

Pada beberapa kondisi seperti Disorder of Sexual Development (DSD) atau mikropenis dengan komplikasi (misalnya tidak ada testis, hipospadia atau ukuran penis sangat kecil), kemungkinan perlu dilakukan analisis kromosom, pemeriksaan MRI, laparoskopi, USG, dan genitogram.

KOMPLIKASI

Anak dengan mikropenis tidak saja mengalami komplikasi medis tetapi juga komplikasi psikologis. Komplikasi medis bisa berupa masalah hormon, atau efek dari pengobatan hormon yang berlebihan (apabila diobati oleh yang tidak kompeten). Sedangkan komplikasi psikologis bervariasi, dari yang paling ringan, yaitu gangguan male sexual role, sampai berlanjut ke masa dewasa seperti penolakan untuk hubungan sexual.

 

APA YANG PERLU ORANG TUA LAKUKAN?

Walaupun mikropenis merupakan masalah yang sering dijumpai pada anak, namun penting agar terdiagnosis sedini mungkin, karena pengobatan akan efektif bila diberikan sebelum masa pubertas berakhir (biasanya dilihat dari umur tulang atau ukuran testisnya). Lebih baik lagi jika pengobatan diberikan ketika usia anak kurang dari 6 bulan.

Jika tidak disertai kelainan bawaan lain, terapinya sangat sederhana, yaitu dengan penyuntikan hormon testosteron setiap 3-4 minggu sebanyak empat kali. Dengan dosis yang tepat, penis akan bertambah ukurannya. Jika pengobatan tidak berhasil, perlu dicari apa penyebabnya.

Ada satu jenis mikropenis yang disertai kelainan bentuk yaitu hipospadia, disebabkan anak kekurangan enzim reduktase. Setelah melalui pembuktian uji hormonal yang lengkap dan spesifik, kondisi ini dapat diobati dengan salep dehidrotestosteron.

Orang tua biasanya hanya mengeluhkan ukuran panjang penis, padahal yang juga penting diperhatikan adalah diameter serta bentuk penis normal atau tidak.

Terapi mikropenis harus dilakukan oleh dokter spesialis anak konsultan endokrinologi. Terapinya pun relatif mudah dan tidak mahal.



January 23, 2020 Uncategorized

 

Klinik Anak AP&AP Jakarta

 

Dokter Spesialis Anak berwajah manis dan piawai dalam memberikan pemaparan secara detail dan jelas, membuat dr. Ghaisani Fadiana,SpA disukai oleh para pasien ciliknya dan orang tua mereka.

Setelah menyelesaikan pendidikan dokter maupun dokter spesialis anaknya di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia – RSCM, Ghaisani kemudian meraih fellow dalam bidang endokrinologi anak di Asia Pacific Pediatric Endocrine Society Fellows School di Manila – Filipina. Ketertarikannya akan pengetahuan tentang diabetes pada anak dan remaja, mendorongnya untuk terbang ke Rotterdam – Belanda untuk memperdalam ilmu di International Society of Pediatric and Adolescent Diabetes Science School for Physician.

Keaktifannya mengikuti berbagai pelatihan, seminar, workshop didalam maupun diluar negeri, berimbang dengan keaktifannya berorganisasi. Dr. Ghaisani Fadiana, SpA terdaftar sebagai anggota maupun pengurus di berbagai organisasi medis lokal maupun internasional.

Ilmuwan tetaplah ilmuwan. Ditengah kepadatan kegiatannya, dokter spesialis anak yang cerdas ini tetap memberikan perhatian khusus pada riset dan penulisan publikasi dan buku. Bersama dengan para dokter ahli lainnya, dr. Ghaisani Fadiana, SpA sudah terlibat setidaknya didalam empat penulisan publikasi ilmiah dan riset.



 

Betulkah demikian??

Di saat anak pilek, mandi air hangat mungkin dapat memberikan rasa nyaman, lebih-lebih jika hidung sedang tersumbat, karena uap air hangat membantu mencairkan lendir di hidung sehingga lebih mudah dikeluarkan. Tetapi hal tersebut tidak menyembuhkan pileknya.

Mandi air hangat juga dapat menurunkan tekanan darah, maka setelah mandi jangan langsung masuk ke ruangan dingin, karena tekanan darah akan semakin turun dan dapat menyebabkan pusing.

Jika pilek disebabkan oleh virus, maka dalam beberapa hari pilek dapat sembuh sendiri. Jika pilek disebabkan oleh bakteri, maka harus diberi obat yang tepat.



June 26, 2019 AcaraArtikelLiputan

 

Dr. dr. Aman B. Pulungan, MD., Ph.D, FAAP, FRCPI (Hon.) is a pediatrc Endocrinolosist in AP & AP Pediatric, Growth, and Diabetes Center .

dr. Aman together with another 5 honorary fellows received Honorary fellowships from Royal College of Physicians of Ireland and Faculty of Paediatrics on the evening of 13 June 2019 as part of this year’s Europaediatrics Congress held at the Convention Centre, Dublin.

 

The Europaediatrics Congress takes place every two years and this flagship event brings together paediatricians and child health professionals from all around the world. This year the Congress is hosted by the Faculty of Paediatrics of the Royal College of Physicians of Ireland with the theme of ‘Prevention and therapeutic innovations in the management of child health’.

RCPI President Professor Mary Horgan paid tribute to the Honorary Fellows, acknowledging their contributions to the fields of paediatric medicine, advocacy and research.

“We are delighted to welcome our new Honorary Fellows this evening, and it is wonderful to have an international audience here at Europaediatrics to celebrate these honours for their immense contribution to child health, to medicine and to research. Europaediatrics has given us a unique opportunity to connect with our friends and colleagues and to learn from the experiences of other countries and work towards new and innovative approaches in child health.”

Professor Mary Horgan

President, Royal College of Physicians of Ireland


Klinik Anak AP&AP Jakarta © 2021.